Sabtu, 16 Mei 2015

Manusia dan Kesepian


Hari ini mengapa merasakan  kesepian dalam keramaian. Melihat Penumpang kereta api, dan mendengar gelak tawa orang- orang yang melakukan perjalanan bersama keluarga, sahabat tercinta sepertinya mengasyikan.

Lalu, mengapa Rasa sepi ini hadir saat saat kita berada di suatu tempat yang Ramai ?

Saat itu pun aku hanya bisa memandangi pemandanngan yang Indah di balik jendela gerbong kereta Api dan tertegun dalam buayan sebuah perasaan kesepian ditengah keramaian.

Seperti hari ini aku berada di gerbong kereta api,, banyak sekali orang-orang yang kutemui, Riuhnya obrolan-obrolan, canda tawa.

Tapi hati merasakan kesepian..
Karena tak ada satu pun sekeliling yang dikenal.

Tak ada seorang pun yg kita kenal dan tak ada yang bisa kita ajak untuk berinteraksi.

Salah satu cara jitu mengusir kesepian ini adalah berinteraksi dengan orang sekitar gerbong. Mulai berkenalan, Mulai membuka obrolan.

Bisa dirasakan dalam kondisi seperti itu, jika Tak ada komunikasi dan interaksi selama beberapa jam saja, betapa tersiksanya jika manusia tidak bisa berkomunikasi dalam hitungan hari , minggu, bahkan bulan.

Ya, Allah menciptakan manusia dengan sempurna yaitu Panca Indera.. Dan di sempurnakan dengan Hati.
Ya, begitu kumplitnya, Dia memfasilitasi kita dengan sebaik-baiknya..

Seperti Hidup di dunia..
Bumi tempat berpijak, manusia yg tak saling mengenal, bagaimana bisa berkomunikasi jika manusia tidak mengenal sang pencipta?

Apakah akan terjalin komunikasi yang baik dengan sang pencipta?
Dapat dianalogikan, seseorang yg sedang melakukan perjalanan, ditengah keramaian merasa kesepian..

WHY???

Karena tak ada proses saling mengenal? Dan berkomunikasi, seakan-akan berada di tempat asing. Maka perasaan sepi akan muncul.

Begitu pula manusia dan Allah..
Bagaimana bisa manusia merasa kesepian? Padahal Allah senantiasa berada di dekatnya?
Kenalah Allah, maka kau akan mengenal dirimu..
Berkomunikasi lah dengan-Nya..
Maka hati akan merasa tenang dan damai..
Ya ternyata diri ini kesepian, karena kurang berkomunikasi dengan Mu.
Hakikatnya rasa sepi hanyalah sebuah asumsi.

1 komentar:

  1. Bagua artikelnya. Yah sama siapa lagi kita mengadu selain padanya. Semua akan terjawab jika kita bisa mendekatinya. Itu aku rasakan di saat kita dalam kesusaahan tidak ada yang dapat menolong kita. Malah yang ada kita akan tersakiti. Tapi subhanallah kalau kita mengadu padanya. Akan terlepaslah apa yang kita rasakan. Dan di mudahkan tampa kita sadari

    BalasHapus