Sabtu, 23 Mei 2015

Respon Merubah Rasa

Hikss.. Sakit banget mah ini kaki ku.. (Merintih kesakitan akibat jatuh dari motor)

"Gimana mah biar kakinya ga sakit?"
"Istigfar, sebut nama Allah" (ucap mamah)
"Aduh Mamah ini aneh, yang sakit kaki, kenapa disuruh istigfar?

‪#‎Percakapan‬ saya dengan mamah..Tepat dua tahun yang lalu,

Ketika itu saya merasa aneh, dan kesannya mamah gak nyambung kalo diajak ngobrol..
Kan, yang sakit kaki.. Kenapa mulut disuruh istigfar? Emangnya kaki bisa sembuh dengan ngucapin istigfar?

Hmm...
Dangkal banget pemikiran saya waktu itu, sampe bilang mamah aneh..
Dan hari ini saya dengan tegas saya
mengakuinya !

"Mamah benar ! "
Hari ini saya mulai dapat memaknai rasa sakit itu..

Semua manusia Allah titipkan RASA..
Yang didalam RASA itu ada, senang- sedihh, bahagia-kecewa. Sehat-sakit, lapang-sempit

Dari macam RASA yang Allah titipkan..
Semuanya baik untuk manusia,
Terkadang hanya sedikit manusia yang menyadari bahwa diantara rasa senang, bahagia, tersimpan sedihh dan kecewa

Respon pada saat merasa sakit, adalah dengan mengeluhkannya.
Padahal Respon berperan penting dalam mengurangi rasa sakit itu..

Jika sesuatu yang tidak mengeenakan hadir dalam hidup ini.. Satu-satunya agar tidak terlarut dalam kesedihan, kekecewaan

Yaitu dengan merubah Respon
Respon negatif dirubah dengan respon positif

Merespon Rasa sakit,sedihh,kecewa dengan sabar, syukur, ikhlas..
Membuat hati lapang, tenang.

Respon merubah rasa ^^

Sabtu, 16 Mei 2015

Manusia dan Kesepian


Hari ini mengapa merasakan  kesepian dalam keramaian. Melihat Penumpang kereta api, dan mendengar gelak tawa orang- orang yang melakukan perjalanan bersama keluarga, sahabat tercinta sepertinya mengasyikan.

Lalu, mengapa Rasa sepi ini hadir saat saat kita berada di suatu tempat yang Ramai ?

Saat itu pun aku hanya bisa memandangi pemandanngan yang Indah di balik jendela gerbong kereta Api dan tertegun dalam buayan sebuah perasaan kesepian ditengah keramaian.

Seperti hari ini aku berada di gerbong kereta api,, banyak sekali orang-orang yang kutemui, Riuhnya obrolan-obrolan, canda tawa.

Tapi hati merasakan kesepian..
Karena tak ada satu pun sekeliling yang dikenal.

Tak ada seorang pun yg kita kenal dan tak ada yang bisa kita ajak untuk berinteraksi.

Salah satu cara jitu mengusir kesepian ini adalah berinteraksi dengan orang sekitar gerbong. Mulai berkenalan, Mulai membuka obrolan.

Bisa dirasakan dalam kondisi seperti itu, jika Tak ada komunikasi dan interaksi selama beberapa jam saja, betapa tersiksanya jika manusia tidak bisa berkomunikasi dalam hitungan hari , minggu, bahkan bulan.

Ya, Allah menciptakan manusia dengan sempurna yaitu Panca Indera.. Dan di sempurnakan dengan Hati.
Ya, begitu kumplitnya, Dia memfasilitasi kita dengan sebaik-baiknya..

Seperti Hidup di dunia..
Bumi tempat berpijak, manusia yg tak saling mengenal, bagaimana bisa berkomunikasi jika manusia tidak mengenal sang pencipta?

Apakah akan terjalin komunikasi yang baik dengan sang pencipta?
Dapat dianalogikan, seseorang yg sedang melakukan perjalanan, ditengah keramaian merasa kesepian..

WHY???

Karena tak ada proses saling mengenal? Dan berkomunikasi, seakan-akan berada di tempat asing. Maka perasaan sepi akan muncul.

Begitu pula manusia dan Allah..
Bagaimana bisa manusia merasa kesepian? Padahal Allah senantiasa berada di dekatnya?
Kenalah Allah, maka kau akan mengenal dirimu..
Berkomunikasi lah dengan-Nya..
Maka hati akan merasa tenang dan damai..
Ya ternyata diri ini kesepian, karena kurang berkomunikasi dengan Mu.
Hakikatnya rasa sepi hanyalah sebuah asumsi.

Sabtu, 09 Mei 2015

Senter dan Hidayah


Benda ini adalah benda yg sederhana, hampir seluruh keluarga memilikinya di rumah, benda ini biasa dipergunakan pada saat-saat genting, seperti saat Aliran Listrik di rumah yang sedang konslet, atau pemadaman listrik bergilir. saat itu lah benda ini dicari-cari untuk bisa menerangi, dan memancarkan sinar cahaya di saat kegelapan.

Hari ini saya mencoba menganalogikan sebuah senter dan hidayah.
Senter yang dipegang atau bahkan di bawa-bawa, belum tentu dapat memberikan sinar cahayanya.
Kenapa ya?

Bisa jadi senter yang sedang dipegangnya itu daya baterainya habis, belum di cas, atau baterainya harus ganti dengan yang baru ?
Atau bisa jadi karena tombol ON-OFF nya rusak?

Keduanya itu menjadi faktor senter tidak bisa menghasilkan sinar cahaya.

Seperti halnya Hidayah..
Apakah Allah memberikan hidayah kepada semua manusia?

Ya, tentu saja.. Allah memberikan hidayah kepada seluruh manusia.
Allah turunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad. Untuk dijadikannya petunjuk dan pedoman hidup.

Tetapi tidak semua manusia menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup.

Hidayah perlu diperjuangkan, seperti baterai senter yang harus di cas dengan Ilmu dan Amal.

Hidayah harus diusahakan, dengan menekan tombol ON agar menghasilkan sinar cahaya.

Sinar cahaya hidayah harus terus bergerak, agar dapat menemukan indahnya Iman.
Sinar cahaya hidayah harus tetap terjaga, agar mata dan hati senantiasa dapat memilih mana yg baik dan buruk.
Semoga kita selalu bisa menyadari, dan mensyukuri hidayah yang Allah berikan.