Sabtu, 09 Mei 2015

Senter dan Hidayah


Benda ini adalah benda yg sederhana, hampir seluruh keluarga memilikinya di rumah, benda ini biasa dipergunakan pada saat-saat genting, seperti saat Aliran Listrik di rumah yang sedang konslet, atau pemadaman listrik bergilir. saat itu lah benda ini dicari-cari untuk bisa menerangi, dan memancarkan sinar cahaya di saat kegelapan.

Hari ini saya mencoba menganalogikan sebuah senter dan hidayah.
Senter yang dipegang atau bahkan di bawa-bawa, belum tentu dapat memberikan sinar cahayanya.
Kenapa ya?

Bisa jadi senter yang sedang dipegangnya itu daya baterainya habis, belum di cas, atau baterainya harus ganti dengan yang baru ?
Atau bisa jadi karena tombol ON-OFF nya rusak?

Keduanya itu menjadi faktor senter tidak bisa menghasilkan sinar cahaya.

Seperti halnya Hidayah..
Apakah Allah memberikan hidayah kepada semua manusia?

Ya, tentu saja.. Allah memberikan hidayah kepada seluruh manusia.
Allah turunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad. Untuk dijadikannya petunjuk dan pedoman hidup.

Tetapi tidak semua manusia menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup.

Hidayah perlu diperjuangkan, seperti baterai senter yang harus di cas dengan Ilmu dan Amal.

Hidayah harus diusahakan, dengan menekan tombol ON agar menghasilkan sinar cahaya.

Sinar cahaya hidayah harus terus bergerak, agar dapat menemukan indahnya Iman.
Sinar cahaya hidayah harus tetap terjaga, agar mata dan hati senantiasa dapat memilih mana yg baik dan buruk.
Semoga kita selalu bisa menyadari, dan mensyukuri hidayah yang Allah berikan.